Foto Berita
Demi Efisiensi Pemerintahan, Pemdes Matande Menerapkan Sistem Informasi Desa Berbasis Digital

14 Oktober 2022

Perkembangan dunia digital yang begitu pesat sudah semestinya dapat dimanfaatkan untuk mendorong efektivitas dan efisiensi dalam segala aktivitas yang kita lakukan. Berbagai sektor kehidupan seperti dunia pemerintahan tentunya juga dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia digital demi penyelenggaraan tata Kelola pemerintahan yang lebih baik.


Kesadaran inilah yang kemudian mendorong Desa Matande untuk menerapkan digitalisasi sistem informasi desa. Digitalisasi sistem informasi desa atau SID terbukti mengefisiensikan segala pekerjaan pemerintahan desa mulai dari administrasi, pelayanan, dan sebagainya.


Berjalannya sistem informasi digital di Desa Matande tidak terlepas dari peranan penting dari pihak ketiga yang membantu menyiapkan layanan digital tersebut dalam hal ini adalah PT. Digital Desa Indonesia melalui website digitaldesa.id 


Program kerja sama dengan pihak Digides sebagai penyedia layanan dapat memudahkan masyarakat untuk mengurus keperluan administrasi. Di sisi lain, digitalisasi juga memiliki keunggulan untuk efisiensi desa. Memangkas biaya publikasi dan menjamin keterbukaan informasi di desa.

Foto Berita
Desa Matande Bergerak Menuju Transformasi Digital

14 Oktober 2022

Transformasi dunia teknologi informasi yang begitu pesat membuat hampir semua sektor kehidupan tidak terlepas dari sistem digital. Mulai dari urusan pribadi dari bangun hingga tidur kembali maupun urusan umum di berbagai tempat. Salah satu sektor yang vital yang juga dituntut perlu bertransformasi dengan dunia digital yaitu sektor Pemerintahan Desa.


Beberapa permasalahan birokrasi pelayanan di Indonesia seperti pelayanan yang berbelit-belit, pelayanan yang memakan waktu lama, dan dokumen atau arsip yang begitu banyak benar-benar mempengaruhi kualitas kinerja pemerintahan desa.


Maka dari itu, sejak (waktu awal menggunakan DIGIDES) Desa Matande mulai bertransformasi ke arah digital melalui pelayanan Digides oleh PT. Digital Desa Indonesia.

Adapun 3 aspek yang menjadi fokus pelayanan Digides adalah:

  • Peningkatan Kecepatan Kerja

Kecepatan kerja ini yang biasanya ditempuh dari waktu 1 jam hingga 5 hari, kini dengan sistem teknologi yang terintegrasi dari Digides kecepatan pelayanan bisa ditempuh dengan waktu 1-5 menit saja.

  • Peningkatan Kualitas Data dan Layanan

Digides menawarkan kualitas data dan layanan berbasis smart system. Segala fitur yang ada otomatis bekerja untuk mengelola data dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Hal ini tentunya juga sangat mempermudah pekerjaan aparatur pemerintahan desa dalam setiap aktivitas pelayanan dan administrasi.

  • Peningkatan Penyebaran Informasi Kepada Masyarakat

Penyebaran informasi di desa yang biasanya masih terbatas dari mulut ke mulut kini dapat ditingkatkan melalui sistem digital yang dapat menjangkau jaringan tak terbatas. Sehingga penyebaran informasi terkait pelayanan desa, potensi wisata desa, UMKM desa, dan semacamnya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.


Foto Berita
Hadiri Pembukaan HUT RI, Pria ini Promosi Bisnis Kopi dari Desa Matande Mamasa

14 Oktober 2022

Jika biasanya, pada pembukaan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) diwarnai dengan atraksi budaya dan seni, maka berbeda yang dialakukan Yakob Tato. Yakob Tato pemilik Kopi Kampoeng, warga Desa Matande, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Pada pembukaan HUT RI tingkat kabupaten yang digelar di Lapangan Kondosapata pagi tadi, Yakob berkesampatan promosikan bisnis kopinya. Kopi racikannya dibagikan secara gratis kepada peserta upacara, tanpa terkecuali.


Bahkan jajaran pemerintah daerahpun ikut menikmatinya, hingga anak sekolah dasar turut meminum kopi racikannya.

Yakob menuturkan, hal itu ia lakukan untuk memperkenalkan bahwa kopi Mamasa itu ada. "Tujuannya itu mengenalkan ke masyarakat bahwa kopi Mamasa itu ada," tutur Yakob Jumat (9/8/2019) pagi. Melalui kegiatan pembukaan HUT RI lanjut dia, dijadikan sebagai ajang promosi.


Tujuannya, agar masyarakat Mamasa tahu bahwa kopi Mamasa punya potensi yang besar dijadikan usaha. Melalui promosi ini, salah satu tujuannya juga lanjut Yakob, yaitu mendorong anak muda untuk melirik bisni kopi yang ia tekuni.

"Ini juga sedikit menyinggung pemerintah, agar kopi ini sekiranya diperhatikan," ujarnya. "Artinya apa, bahwa pemerintah mau mengembangkan produksi kopi di Mamasa," pungkasnya.


Foto Berita
Wabup MT Sambut Tim Uji Petik Lapangan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Di Desa Matande

14 Oktober 2022

Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda menyambut Tim Uji Petik Lapangan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021 Kabupaten Mamasa di Desa Matande, Jumat, 27 Mei 2022.

Di kegiatan ini, Wabup Marthinus Tiranda didampingi, Kepala Bapelitbangda, Mambu, Pj. Kadis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mamasa, Ernesto Randan.

Sesuai Perpres 72 Tahun 2021, definisi stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Foto Berita
Tinjau Proses Pengolahan Kopi, Gubernur ke Desa Matande

14 Oktober 2022

Melalui kunjungan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Alibal Masdar pada Koperasi Petani Kampoeng, juga melakukan peresmian alat proses pengelolaan kopi Kelompok Tani (Poktan) Petra Jaya Mandiri di Desa Matande , Kecamatan Messawa , Kabupaten Mamasa.Dalam kunjungan gubernur ke Poktan Petra Jaya Mandiri yang merupakan kelompok binaan atau mitra Koperasi Petani Kampoeng tersebut dipaketkan dengan pemantauan terhadap dua unit 


Menurut Gubernur Sulbar, Alibal Masdar saat dikonfirmasi usai kegiatan. Kunjungan yang dilakukan untuk memastikan proses penyaluran bantuan pengering dan pengelolaan kopi tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat tani.“Lewat kunjungan ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana tantangan petani dalam pemasaran hasil kopi yang kemudian menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam mengambil sebuah langkah kedepannya. Kita juga tawarkan akses pasar ke Negara Bahrain, Cina dan Jepang”tutur Alibal.Gubernur mengatakan, sangat diharapkan kedepannya petani tetap mengembangkan tanaman kopi dan tentunya kelompok-kelompok tani yang benar-benar berjalan baik akan diberikan perhatian khusus dari pemerintah provinsi sebagaimana yang dilakukan Poktan Petra Jaya lewat kerjasama Koperasi Petani Kampoeng.Ketua Koperasi Petani Kopi Kampoeng, Yakub Tato’ pada sela-sela kegiatan menjelaskan. 


Sejumlah hasil produksi petani kopi yang dipasarkan oleh koperasi telah melakukan eksport pada berbagai negara seperti Taiwan, Korea dan Rusia.Bicara soal kualitas kopi , kata Yakub. -Tahun 2018 melalui Kontes Kopi tingkat Nasional yang diselenggarakan AEKI , (Assosiasi Eksport Kopi Indonesia) Koperasi Petani Kopi Kampoeng berhasil sebagai juara 1di Jogja jenis Kopi Arabika .– Tahun 2019 kembali meraih juara 1 di Bandung khusus jenis Arabika yang diselenggarakan AEKI– Tahun 2019 sebagai Juara 2 , masih kegiatan AEKI di Bandung jenis kopi Rebusta– Tahun 2020 , juara 2 kontes nasional lewat kegiatan SCAI ( Specialized coffee Assosiation Indonesia) di Sponsori Bank Indonesia SulbarYakub juga mengungkapkan, pihaknya dalam menjaga kualitas kopi merupakan hal utama dan soal pemenuhan target keperluan ekspor secara berkelanjutan hingga sekarang juga tetap terpenuhi dimana setiap tahunnya ada sekitar 400 Ton kopi yang dapat dipasarkan. Lanjutnya, pada suasana Pandemi Covid-19 tentu mempengaruhi pasaran seingga masih ada 60 ton yang belum dipasarkan.Yakub berharap, masalah tantangan pasar mengenai akses yang dominan melalui pintu Makassar kiranya Pemprov Sulbar mencari solusi sehingga pelabuhan di Sulbar juga dapat dijadikan jalur pemasaran, bahakan menyediakan kontener dan permodalan untuk memudahkan pengusaha di Sulbar.


Sedangkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Waris Bestari disela-sela kesibukannya menjelaskan. Bantuan yang disalurkan Dinas Perkebunan melalui arahan gubernur tentunya sangat diharapkan dapat dimanfaatkan petani dalam pengelolaan hasil produksi kopi. “Kita ingin lihat kedepannya bagaimana keseriusan kelompok tani bersama koperasi memanfaatkan bantuan ini dengan baik, jika dalam pemantauan ternyata baik dan masih ada kekurangan tentu akan diberikan perhatian khusus,”ungkapnya.Lanjut Kadis, Anggaran pada dua jenis bangunan yakni, gedung dan alat pengering serta alat pengelolaan kopi sekitar Rp 600 juta pada APBD Tahun 2020 yang tetap dipihak ketigakan melalui proses tender.Sementara Ketua Poktan Petra Jaya Mandiri, Demianus berpendapat. Pihaknya sangat berterimakasih atas perhatian Pemrpov Sulbar dalam penyaluran bantuan sebab alat pengering 


Demianus juga mengatakan, kerjasama petani dengan Koperasi Petani Kopi Kampoeng juga sangat memberikan bantuan pada sisi pasaran sehingga meskipun pasar-pasar harga turun di koperasi mampu menjaga stabilitas pasar apalagi kopi yang dipasarkan telah sampai pada beberapa negara.